PERTANYAAN SEPUTAR MANDI BESAR

Tanya Jawab Fiqih
Refrensi : kitab Hasyiyah Baijuri
1.       Apa saja yang menyebabkan seseorang harus melakukan mandi besar?
a.       Ada 6 hal
                                                               i.      3 hal terjadi baik pada orang laki-laki maupun perempuan
1.       Masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam lubang farji (farji mencakup kemaluan depan atau belakang baik laki-laki maupun perempuan)
2.       Keluarnya mani (sperma)
3.       Meninggal (kecuali yang meninggal dalam peperangan karena membela agama Allah)
                                                             ii.      3 hal hanya terjadi pada perempuan
1.       Haid
2.       Nifas
3.       Melahirkan
2.       Bagaimana batasan masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam farji, sehingga mengharuskan mandi?
a.       Apabila bagian kepala penis sudah masuk ke dalam farji, maka sudah wajib mandi besar
3.       Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri mani?
a.       Mani bisa diketahui dengan adanya salah satu dari ciri-ciri berikut:
                                                               i.      Keluarnya secara memancar yang berangsur-angsur
                                                             ii.      Merasa nikmat ketika mani keluar, walaupun misalnya tidak memancar karena mani yang keluar sedikit
                                                            iii.      Ketika basah, baunya seperti adonan tepung
                                                           iv.      Ketika kering, baunya seperti putih telur
4.       Apa saja yang harus dilakukan ketika mandi besar?
a.       Agar mandi besar sah, sehingga hadast besarnya hilang, harus memenuhi 3 fardhu-fardhunya, yakni
                                                               i.      Niat (contoh niat : نويت الغسل لرفع الحدث الأكبر فرضا لله تعالى), sedangkan niat dilakukan ketika pertama kali air menyentuh tubuh
                                                             ii.      Menghilangkan najis yang ada pada badan

                                                            iii.      Menyampaikan air pada seluruh kulit dan rambut

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEBERAPA PERTANYAAN SEHARI-HARI (REFRENSI KITAB FATHUL MU'IN)

Gambar
(gambar : http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/08/waspadai-mimisan-yang-dialami-oleh-anak-anda) 1.        MIMISAN Tanya : Khi, mimsan gua kambuh nih, padahal bentar lagi mau masuk waktu sholat, gimana ya ? Jawab : Ya tergantung mimsan loe, kalo kira2 bentar lagi udah berhenti sekira masih tersisa waktu sholat, ya ditunggu berhenti aja; tapi kalo berhentinya lama sampek keluar waktu sholat, ya sumpat aja tuh hidung biar darahnya ndak keluar 2. DARAH SEDIKIT YANG MENYEBAR Tanya : Pak, darah yang sedikit itu kan dima’fu, kalau darahnya kecil tapi ada di banyak tempat dihukumi apa? Jawab : Tinggal pilih, ikut Imam Romliy atau Imam Ghozali, Imam Romly nganggap sedikit kalau nurut Imam Ghozaly itu banyak dan tidak dima’fu… 3. UKURAN BESAR DAN KECIL DALAM HAL NAJIS Tanya : Khi, gmana kita nentukan darah najis itu termasuk besar atau kecil sehingga dima’fu Jawab : Banyak pendapat sih, ada yang bilang patokannya sebesar uang dinar, ada ya...
Baca selengkapnya

KALAU AIR KEJATUHAN NAJIS NAMUN TIDAK BERUBAH, APAKAH AIR TERSEBUT MENJADI NAJIS?

Gambar
(gambar: https://pxhere.com/id/photo/1414904) Keadaan-keadaan terjatuhnya najis pada air: a.        Jika airnya sedikit kurang dari dua qullah, maka menjadi najis secara mutlak dengan jatuhnya najis itu kepadanya sekalipun tidak berubah b.       Jika air itu banyak (dua qullah atau lebih) maka tidak najis. Dua qullah menurut bahasa adalah dua bejana yang besar. Menurut istilah syariat adalah air yang seukuran 500 ritlh baghdad, 565 ritlh Tarim, dan menurut takaran sekarang adalah sekitar 217 liter, yaitu apa yang menyamai 10 kaleng  (refrensi : Kitab Taqrirat)
Baca selengkapnya